Eka Ardianto

Selasa, 04 Juni 2013

Fungsi dan cara kerja BIOS

Fungsi dan cara kerja BIOS

BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. BIOS muncul pada saat IBM mengeluarkan Personal Computer pada tahun 1980-an. Pada sistem IBM, BIOS adalah perangkat lunak yang dijalankan pertama kali saat komputer berjalan. Sistem BIOS ini masih dipertahankan sampai saat ini di komputer yang menggunakan konsep seperti IBM PC. Bahkan laptop dan netbook masih menggunakan BIOS ketika pertama kali komputer dihidupkan. Secara sederhana, BIOS memiliki fungsi mengatur dan mengendalikan perangkat keras yang ada dalam komputer.
Fungsi dan cara kerja BIOS
BIOS akan menginisiasi dan menganalisa perangkat keras apa saja yang terhubung pada komputer dimana dia dijalankan. Kemudian BIOS mengecek kesiapan kerja dari perangkat-perangkat keras yang terpasang. Jika ada perangkat keras yang dibutuhkan namun tidak ada, maka BIOS akan mengeluarkan kode isyarat yang dapat dikenali oleh para teknisi komputer melalui bunyi atau tampilan pesan visual pada monitor. Begitu pula jika perangkat keras yang dibutuhkan seperti RAM dan VGA card mengalami kerusakan, maka hal yang sama akan dilakukan oleh BIOS.
Bagi mereka yang suka mengutak-atik perangkat keras, utamanya CPU, istilah BIOS tentu saja menjadi tidak asing lagi. Nama BIOS pasti sudah melekat di telinga. Namun tentu saja akan berbeda dengan orang awam yang tidak mengerti komputer, hanya sekedar pemakai atau bahkan tidak mengerti seperti apa di dalam komputer yang ia miliki. Kata-kata BIOS akan sangat asing dan menjelaskannya pasti akan sangat sulit sekali karena akan sulit dibayangkan.
Dibawah ini adalah urutan perangkat keras yang dideteksi oleh BIOS:
  1. Kartu tampilan grafis atau video graphic card
  2. Keyboard dan mouse, baik USB atau Serial PS/2
  3. Harddisk Drive dan sejenisnya
  4. Optical Drive seperti DVD atau CD
  5. Selanjutnya akan dilakukan deteksi terhadap perangkat lainnya sesuai dengan nomor registernya pada BIOS.
Setelah selesai mengecek perangkat keras dan dianggap normal, maka selanjutnya bios akan mencari sistem operasi yang biasanya tersimpan di dalam media penyimpanan Harddisk, yang sudah ditentukan sebagai Boot Device. Lalu jika sudah ketemu maka akan dimuat dan dijalankan. Ketika sistem operasi sudah berjalan, maka BIOS sudah bebas tugas. Semua perangkat keras ada dibawah kendali sistem operasi. Seluruh rangkaian proses dari pertama kali perangkat komputer dihidupkan, ditangani BIOS, kemudian sistem operasi disebut sebagai booting up.
BIOS disimpan di dalam sebuah chip ROM yang tidak dapat diubah atau non-volatile dan dipasang pada motherboard sistem komputer. Pada masa lalu, BIOS tidak dapat dirubah, namun BIOS saat ini bisa dirubah dengan sistem flashing atau menulis ulang ROM. Biasanya alasan mengupgrade BIOS adalah untuk meningkatkan performa atau menambahkan dukungan pada perangkat keras tertentu pada sistem komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar